Desain Komunikasi Visual
Pengertian
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.
Sejarah Perkembangan
Desain Grafis merupakan salah satu cabang dari Seni rupa. Seni rupa diperkirakan muncul pertama kali ketika manusia Prasejarah mulai melukis dinding gua tempat mereka tinggal (35,000 BC – 4000 BC).
Masa Sejarah merupakan masa ketika tulisan telah ditemukan. Ketika itu pula berbagai catatan sejarah disusun dalam berbagai jenis tulisan/huruf, misalnya:
-Cuneiform (huruf paku) dari Summeria.
-Hieroglyph dari Mesir, yang dituliskan dalam berbagai media. (Tablet tanah liat, lempeng / prasasti batu, papyrus, dll).
-Kaligrafi Cina.
-Kaligrafi Arab.
-Kaligrafi Yunani.
-Kaligrafi Latin.
Perkembangan religi masa Medieval, juga mempengaruhi perkembangan dari sejarah panjang Desain itu sendiri. Masa ini melahirkan manuskrip berilustrasi. Berikut adalah tahap tahapnya :
-Abad 14 dimulai teknik cetak (woodcut, engraving, lithografi etc) untuk ilustrasi
buku maupun karya seni.
-Abad 15 Gutenberg mengembangkan mesin cetak
-Abad 18 terjadi Revolusi Industri.
-Abad 19 Joseph Niepce mengembangkan fotografi, yang disempurnakan oleh Daguerre.
Revolusi Industri sendiri berakar dari penemuan mesin uap oleh James Watt. Timbulnya revolusi industri mendorong perkembangan produksi massal. Produksi massal melalui industri merupakan suatu kemampuan untuk membuat satu benda secara berulang dalam jumlah yang besar. Ditemukannya material-material baru dalam desain.
Tipografi mulai berkembang, dengan adanya ilustrasi buku, poster, berkembangnya Koran dan majalah serta iklan. Berdirilah sekolah/ perkumpulan desain (pada masa awal masih disebut art & craft), seperti: The Swedish Society of Art & Craft, The Art & Craft Exhibition Society di Inggris, The German Craft Union. Bauhaus (1919) merupakan perpaduan sekolah kejuruan & senirupa, dan merupakan konsep desainer produk industri yang pertama.
Istilah Desain Grafis itu sendiri diperkenalkan oleh William Addison Dwiggins pada 1922. Ia menggunakan istilah tersebut ketika menggambarkan kegiatannya menghantar pesanan dan bentuk visual kepada materi tercetak. Perkembangan teknik dan media yang sangat pesat menunjang perkembangan dunia desain. Lalu,
Desain sendiri terus berkembang hingga saat ini. Pada era modernt ini, penempatan desain grafis telah mengalami perubahan. Dan munculah apa yang kita jalani sekarang ini sebagai Desain komunikasi Visual. Sebagai tahap penyegaran dari Desain itu sendiri. Dengan berbagai komponen materi yang lebih beragam serta pemanfaatan Teknologi yang terus berkembang tahun demi tahun. Menjadikan Desain Komunikasi Visual (DKV), merupakan jalan baru dalam era modernt ini. DKV sendiri sekarang ini meliputi multimedia, Grafis, Animasi, dan lainya.
Di Indonesia, Desain grafis dan cabang desain lainnya hadir berkat digalakannya kolonilaisasi. Pada masa pendudukan Belanda, pemerintahannya pernah menunjuk beberapa seniman untuk melakukan studi landscape di Indonesia untuk merekam eksotisme negara ini yang kemudian dituangkan dalam karya lukisan yang berkesan romantis dan beberapa teknk cetak seperti wood engraving dan lithography. Karena memang pada masa ini seni rupa Barat sedang merayakan romantisme yang kajian visualnya seringkali ditujukan pada landscape dan peristiwa heroik, yang dikenal dengan istilah ‘mooi indie’, atau hindia yang cantik. Berangkat darinyalah desain grafis mulai diperkenakan secara tidak langsung kepada rakyat Indonesia. penguasaan teknik cetak pun bukan dari akademi, namun sebatas dari obrolan dan interaksi dengan orang asing.
Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
a. Tata Letak Perwajahan (Layout)
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
b. Tipografi
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Wirya (1999:32) mengatakan bahwa beberapat tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain.
c. Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
d. Simbolisme
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.
e. Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
f. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan bahwa konsep dari animasi menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
- Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
- Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
Penggunaan animasi dalam sebuah desain multimedia dapat menjadikan tampilan menjadi lebih menarik dan dinamis. Pemilihan jenis animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desaian yang dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien.
g. Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol.
Manfaat Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual industri kreatif dan enterpreneurship dapat mendorong para generasi muda menghadapi tantangan atau masalah untuk bisa mandiri. Dengan demikian, hal tersebut tidak ada lagi generasi muda menjadi pengangguran karena mereka lebih kreatif. Mereka yang berkreatif tersebut harus ada mentornya. Kalau bisa masuk jalur formal, mereka harus masuk di perguruan tinggi atau pendidikan kejuruan atau di komunitas masyarakat. Para generasi muda juga mengguanakan DKV di kehidupan nya masing-masing, DKV dapat juga di jadikan sebagai media promosi, presentasi, pengumumandan lainnya.
Kegunaan DKV sangatlah tak terhitung banyaknya, tanpa di sadari banyak masyarakat dan para generasi muda yang selalu membutuhkan DKV. DKVdapat di pakai sesuai dengan keinginan dan keadaan seseorang itu sendiri. Bahkan banyak sekali manfaat yang di capai terhadap kebutuhan generasi muda terhadap DKV. Jika DKV terus di hidupkan dan di kembangkan secara positif ke depannya, DKV akan menjadi skala prioritas generasi muda untuk kehidupan sehari-harinyadalam berekspresi.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_komunikasi_visual
- http://move-design.blogspot.com/2011/03/sejarah-singkat-desain-komunikasi.html
- http://nadilaorin.wordpress.com/2012/12/10/perkembangan-desain-di-indonesia/
- http://ikhsanazizudin.wordpress.com/2012/12/10/pekembangan-desain-di-indonesia/
- https://belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/elemen-elemen-desain-komunikasi-visual/
- http://www.academia.edu/3823407/PENTINGNYA_DESAIN_BAGI_GENERASI_MUDA
No comments:
Post a Comment